Menurut Purwanto
(2003 : 71) Pengertian motif dan motivasi keduanya sukar dibedakan secara
tegas. Motif. menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang
yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan
motivasi adalah “pendorongan” ; suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi
tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan
sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Pada diri
siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak/ pendorong belajar.
Kekuatan pendorong tersebut disebut motivasi. Kekuatan pendorong itu berasal
dari berbagai sumber. Motivasi
merupakan satu komponen yang
paling penting dalam pengajaran yang efektif. Siswa yang memiliki
keinginan belajar/motivasi yang besar dapat saja belajar tentang
segala sesuatu. Namun demikan bagaimana cara guru mengetahui bahwa setiap
siswa berkeinginan belajar dan akan melakukan upaya yang diperlukan untuk
mempelajari bahan yang sulit, diperlukan ilmu dan pengetahuan tentang motivasi,
khususnya motivsi belajar siswa seperti indikasi-indikasi ada nya motifasi
belajar pada diri siswa.
Berdasarkan sumbernya motivasi
terbagi atas dua, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
instrik adalah semua faktor yang berasal dari diri individu dan memberikan
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah semua
faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberikan pengaruh terhadap
kemauan untuk belajar. Motivasi instrinsik mengarah pada timbulnya motivasi
berprestasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan oleh guru karena kunci
keberhasilan belajar. Motivasi ekstrinsik banyak dilakukan di
sekolah dan di masyarakat. Hadiah dan hukuman sering digunakan untuk
meningkatkan kegiatan belajar. Jika siswa belajar dengan hasil yang memuaskn,
maka ia akan memperoleh hadiah dari guru dan orang tuanya, sebaliknya jika
hasil belajar tidak baik, memperoleh nilai kurang, maka ia akan memperoleh “
peringatan atau hukuman” dari guru atau orang tua. ” Peringatan tersebut tidak
menyenangkan siswa. Motivasi belajar siswa meningkat sebab siswa tidak
senang memperoleh “ peringatan” dari guru atau orang tua.” Dalam hal ini
, hukuman dan juga hadiah , dapat merupakan motivasi ekstrinsik bagi siswa
untuk belajar dengan semangat. Setiap
guru harus berusaha mendorong siswa agar mau belajar secara maksimal . Usaha guru ini merupakan salah satu faktor
ekstern yang diyakini dapat memotivasi siswa belajar dan mencapai
hasil belajar yang baik atau lebih baik.
Berdasarkan
uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa motivasi belajar siswa adalah
kekuatan/dorongan mental yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar
diri siswa untuk bersemangat
dalam kegiatan belajar.
Berbicara tentang jenis dan macam
motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman mengatakan bahwa
motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
1.
Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
·
Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa
sejak lahir
·
Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang
timbul karena dipelajari.
2.
Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan
marquis dalam sardiman:
·
Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan
minum, makan, bernafas, seksual, dan lain-lain.
·
Motof-motif darurat misalnya, menyelamatkan
diri, dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
·
Motif-motif objektif
3.
Motivasi jasmani dan rohani
·
Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting
otomatis, napas dan sebagainya.
·
Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.
4.
Motivasi intrisik dan ekstrinsik
·
Motivasi instrisik adalah motif-motif yang
terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
·
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang
aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari luar. (Sardiman, 1996: 90).
Pendapat lain mengemukakan bahwa dua jenis
motivasi yaitu sebagai berikut:
“Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi skunder, adalah yang dipelajari” (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:88).
“Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi skunder, adalah yang dipelajari” (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:88).
Adanya berbagai jenis motivasi di atas,
memberikan suatu gambaran tentang motif-motif yang ada pada setiap individu.
Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa arab adalah
motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan ransangan atau dorongan
dari luar misalnya, media, baik media visual, audio, maupun audio visual serta
buku-buku yang dapat menimbulkan dan memberikan inspirasi dan ransangan dalam
belajar.
Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan
disekolah adalah memberi angka, hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas,
memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman. (Djmarah dan zain, 2002 : 168).
Dalam aktifitas belajar, seorang individu
membutuhkan suatu dorongan atau motivasi sehingga sesuatu yang diinginkan dapat
tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar antara
lain:
1.
Faktor individual
Seperti ; kematangan atau pertumbuhan,
kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
2.
Faktor social
Seperti : keluaga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat dalam belajar, dan motivasi sosial ( Purwanto, 2002 : 102)
Adanya berbagai
faktor yang mempengaruhi belajar siswa di atas, peneliti dapat memahami bahwa
adanya faktor tersebut dapat memberikan suatu kejelasan tentang proses belajar
yang dipahami oleh siswa. Dengan demikian seorang guru harus benar-benar memahami dan memperhatikan
adanya faktor tersebut pada siswa, sehingga didalam memberikan dan melaksanakan
proses belajar mengajar harus memperhatikan faktor
tersebut, baik dari psikologis, lingkungan dengan kata lain faktor intern dan
ekstren.
Terkait dengan
hal yang tersebut di atas, maka Dimyanti dan Mudjiono mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain :
1. Cita-cita / aspirasi siswa
2. Kemampuan siswa
3. Kondisi siswa dan lingkungan
4. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
5. Upaya guru dalam membelajarkan siswa. (Dimyati dan
Mudjiono, 1999:100)
DAFTAR
PUSTAKA
Dimyati dan
Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta : Rineka Cipta.
Purwanto, M.N. 2003. Psikologi
Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Sardiman, A. M. 2007. Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.
Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain. 2010. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
0 komentar:
Posting Komentar