Pages

Sabtu, 09 Mei 2015

Motivasi Belajar

Menurut Purwanto (2003 : 71) Pengertian motif dan motivasi keduanya sukar dibedakan secara tegas. Motif. menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah “pendorongan” ; suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak/ pendorong belajar. Kekuatan pendorong tersebut disebut motivasi. Kekuatan pendorong itu berasal dari berbagai sumber. Motivasi merupakan satu komponen yang  paling penting dalam pengajaran yang efektif. Siswa yang memiliki keinginan   belajar/motivasi yang besar dapat saja belajar tentang segala sesuatu.  Namun demikan bagaimana cara guru mengetahui bahwa setiap siswa berkeinginan belajar dan akan melakukan upaya yang diperlukan untuk mempelajari bahan yang sulit, diperlukan ilmu dan pengetahuan tentang motivasi, khususnya motivsi belajar siswa seperti indikasi-indikasi ada nya motifasi belajar pada diri siswa.
Berdasarkan sumbernya motivasi terbagi atas dua, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrik adalah semua faktor yang berasal dari diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah semua faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberikan pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Motivasi instrinsik mengarah pada timbulnya motivasi berprestasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan oleh guru karena kunci keberhasilan belajar. Motivasi ekstrinsik banyak  dilakukan di sekolah dan di masyarakat. Hadiah dan hukuman sering digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar. Jika siswa belajar dengan hasil yang memuaskn, maka ia akan memperoleh hadiah dari guru dan orang tuanya, sebaliknya jika hasil belajar tidak baik, memperoleh nilai kurang, maka ia akan memperoleh “ peringatan atau hukuman” dari guru atau orang tua. ” Peringatan tersebut tidak menyenangkan siswa. Motivasi  belajar siswa meningkat sebab siswa tidak senang memperoleh “ peringatan” dari guru atau orang tua.”  Dalam hal ini , hukuman dan juga hadiah , dapat merupakan motivasi ekstrinsik bagi siswa untuk belajar dengan semangat. Setiap guru harus berusaha mendorong siswa agar mau belajar secara maksimal . Usaha guru ini merupakan salah satu faktor ekstern  yang diyakini dapat memotivasi siswa belajar dan mencapai hasil  belajar yang baik atau lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa motivasi belajar siswa adalah kekuatan/dorongan mental yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa untuk bersemangat dalam kegiatan belajar.
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
1.      Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
·         Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir
·         Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.
2.      Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan marquis dalam sardiman:
·         Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan lain-lain.
·         Motof-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
·         Motif-motif objektif
3.      Motivasi jasmani dan rohani
·         Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya.
·         Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.
4.      Motivasi intrisik dan ekstrinsik
·         Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
·         Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari luar. (Sardiman, 1996: 90).
Pendapat lain mengemukakan bahwa dua jenis motivasi yaitu sebagai berikut:
“Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi skunder, adalah yang dipelajari” (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:88).
Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran tentang motif-motif yang ada pada setiap individu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa arab adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan ransangan atau dorongan dari luar misalnya, media, baik media visual, audio, maupun audio visual serta buku-buku yang dapat menimbulkan dan memberikan inspirasi dan ransangan dalam belajar.
Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka, hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman. (Djmarah dan zain, 2002 : 168).
Dalam aktifitas belajar, seorang individu membutuhkan suatu dorongan atau motivasi sehingga sesuatu yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar antara lain:
1.        Faktor individual
Seperti ; kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
2.        Faktor social
Seperti : keluaga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat dalam belajar, dan motivasi sosial ( Purwanto, 2002 : 102)
Adanya berbagai faktor yang mempengaruhi belajar siswa di atas, peneliti dapat memahami bahwa adanya faktor tersebut dapat memberikan suatu kejelasan tentang proses belajar yang dipahami oleh siswa. Dengan demikian seorang guru harus benar-benar memahami dan memperhatikan adanya faktor tersebut pada siswa, sehingga didalam memberikan dan melaksanakan proses belajar mengajar harus memperhatikan faktor  tersebut, baik dari psikologis, lingkungan dengan kata lain faktor intern dan ekstren.
Terkait dengan hal yang tersebut di atas, maka Dimyanti dan Mudjiono mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain :
1.      Cita-cita / aspirasi siswa
2.      Kemampuan siswa
3.      Kondisi siswa dan lingkungan
4.      Unsur-unsur dinamis dalam belajar
5.      Upaya guru dalam membelajarkan siswa. (Dimyati dan Mudjiono, 1999:100)

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :  Rineka Cipta.

Purwanto, M.N. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sardiman, A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta


0 komentar:

Posting Komentar