Khalifah
Ali bin Abi Talib :
"Orang
yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya"
"Ilmu
itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta.
Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila
dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan."
"Nilai
seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar
kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap
perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya
terhadap kehormatan dirinya."
"Orang
yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai
bila-bilapun dia tidak akan menjadi orang yang berani."
"Orang-orang
yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa
hormat."
"Ketahuilah
bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala
dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan
membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan
rusak."
"Selemah
- lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih
lemah dari itu ialah orang yg mensia - siakan sahabat yg telah dicari."
"Perkataan
sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi
darinenek moyang."
"Allah
telah memberikan petunjuk kepadaku sehinga aku bisa mengenali diriku sendiri
dengan segala kelemahan dan kehinaanku."
"Kebahagiaanku
jika mati sebelum baligh lalu aku dimasukkan kedalam syurga, tidak sebahagia
jika aku hidup sampai tua dalam keadaan mengenal Allah yaitu yang paling
bertaqwa, rajin mengerjaklan ibadah serta menerima apa apa yang telah di
berikan Allah kepadaku."
"Orang
yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku."
"Sabar
memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur
kepada Allah."
"Pengkhianatan
yang paling besar adalah pengkhianatan umat, sedang pengkhianat yang paling
keji yaitu pengkhianatan pemimpin."
Khalifah
Abu Bakar :
"Sesungguhnya
seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu perhiasan dunia, niscaya Allah
akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu."
"Semoga
aku menjadi pohon yang ditebang kemudian digunakan."
”Sesungguhnya
aku telah mengatur urusan kamu, tetapi aku bukanlah org yg paling baik di
kalangan kamu maka berilah pertolongan kepadaku. Kalau aku bertindak lurus maka
ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng maka betulkan aku!”
Khalifah
Umar Bin Khattab :
"Jika
tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan perintahkan membawa seekor
kambing, kemudian dipanggang untuk kami di depan pembakar roti."
"Barangsiapa
takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan
barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki."
"Wahai
Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad SAW di atas tanganku.
Wahai Tuhanku, umurku telah lanjut dan kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan
(matikan) aku untukMu bukan untuk manusia."
"Dia
yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari."
"Niat
adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika
niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan
itu buruk."
"Siapa
takut kepada Allah, maka tidak hidup marahnya, Siapa yang bertaqwa kepada-Nya,
niscaya tidak mengerjakan sesukanya."
Ali Karamallahu Wajha :
"Cukuplah
bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan bagiku dan cukuplah bila aku
bangga bahawa aku menjadi hamba bagiMu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku
cintai, maka berilah aku taufik sebagaimana yang Engkau cintai."
"Hendaklah
kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak
beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa.
Bagaimanakah amalan itu hendak diterima?"
"Janganlah
seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut
selain kepada dosanya."
"Tidak
ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang
tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian
untuknya."
Umar
Bin Aziz :
"Orang
yang bertakwa itu dikekang."
"Sesungguhnya
syubhat itu pada yang halal."
"Kemaafan
yang utama itu adalah ketika berkuasa."
Sufyan ats-Tsauri :
"Tidak
ada ketaatan bagi kedua ibu-bapa pada perkara syubhat."
"Sesungguhnya
seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang
itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia."
"Menuntut
ilmu lebih utama daripada solat sunat.”
"Ilmu
menginginkan untuk diamalkan. Apabila orang mengamalkannya, maka ilmu itu tetap
ada. Namun sebaliknya, jika tidak diamalkan, maka ilmu akan hilang dengan
sendirinya."
Imam
Syafi'i :
"Akan
kuberikan ilmu yang kumiliki kepada siapapun, asal mereka mau memanfaatkan ilmu
yang telah kuberikan itu."
"Orang
yang hanya sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan
keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan."
"Teman
yang tidak membabantu kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu
maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa,
akan tetapi usahaku itu siasia belaka."
"Kulupakan
dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa
melahirkan kehinaan."
"Setiap
manusia mempunyai orang yang dicintai dan yang dibenci. Tapi bagimu, jika ada
maka berkumpullah kamu dengan orang-orang yang bertaqwa."
Imam
Ghazali :
"Apabila secara kebetulan kamu
menjadi orang yang dekat dengan penguasa, maka berhati-hatilah kamu seolah-olah
kamu sedang berdiri di atas pedang yang tajam sekali."
"Jangan
berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe
teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari."
"Hal-hal
yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain sebagai berikut: Banyak makan
makanan yang rasanya masam, sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak
makan sesuatu, serta sering melakukan hubungan seksual."
"Barang
siapa tidak peduli terhadap nasib agama, berarti ia tidak punya agama, barang
siapa yang semangatnya tidak berkobar-kobar jika agama Islam ditimpa suatu
bencana, maka Islam tidak butuh kepada mereka."
"Orang-orang
yang tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsunya, maka tidak akan
mendapat pujian dari orang banyak."
"Ciri-ciri
ulama akhirat antara lain: dia sangat berhati-hati dalam memberi fatwa, bahkan
bersikeras untuk tidak bertaqwa sama sekali. Apabila ditanya oleh orang tentang
segala sesuatu yang diketahui baik yang bersumber dari Al Qurán, hadits,
ijma’dan kiyas, maka ia menjelaskan sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya,
jika ia tidak mengetahui secara pasti, maka dengan jujur ia berkata : aku tidak
tahu."
"Aku
akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk
selain Allah."
Imam An
Nawawi :
"Aku
mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada
menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan
pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis
amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat
baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih
baik daripada sabar."
"Niat
adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika
niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan
itu buruk."
Lukman
Hakim :
"Jangan sampai ayam
jantan lebih pandai darimu. Ia berkokok di waktu subuh, sedang kamu tetap lelap
dalam tidur."
"Inginkan
sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan menginginkan sesuatu sesuai
dengan nafsu atau seleramu."
"Hendaklah
kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu."
Abu
Ayub as-Sakhtayani :
"Aku
tak suka memakai baju baru, hal itu kulakukan karena aku takut timbul iri hati
tetangga - tetanggaku."
Bisyir
:
"Andaikata
seseorang mau memikirkan kebesaran Allah, maka ia takkan sampai hati untuk
melakukan perbuatan perbuatan dosa."
"Manisnya
akhirat mustahil diraih oleh orang-orang yang suka terkenal di mata
manusia."
Fudlail
bin Iyadl :
"Sifat
rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan menerima kebenaran itu
yang datangnya dari siapapun."
"Barang
siapa senang menjadi pemimpin, maka ia tidak akan mendapat kemenagan untuk
selama-lamanya."
Yahya
bin Said al-Qathan :
"Dalam
shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa mendo’akan guruku yang bernama
Imam Syafi’i. Itu kulakukan karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat
beliau."
Ibnu
Ruslan :
"Orang
yang beramal tanpa didasari ilmu, maka amalnya akan sia-sia belaka, karena
tidak diterima oleh Allah."
Wahb :
"Fikiran
merupakan sumber dari ilmu, sedang ilmu itu sendiri merupakan sumber
amal."
Syeikh
Izzuddin bin Abdussalam :
"Orang
yang mengerti ilmu fikih berarti ia bisa makrifat kepada Allah dengan ilmunya
menyebabkan ia kenal kepada-Nya. Bahkan dengan ilmunya ia bisa mengajar orang
lain sampai pandai."
Abul
Hasan as-Sadzili :
"Jika
ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari
pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah."
Abdullah
bin Abbas :
"Orang
yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, dan meski terpeleset, ia akan
tetap mendapatkan pegangan."
Syaikh
Abdul Qodir Jailani :
"Bagi
orang berilmu yang ingin meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, maka
kuncinya hendakalah ia mengamalkan ilmunya kepada orang-orang."
"Jalan
yang diajarkan syariát islam adalah jalan yang paling tepat dalam pengerjaan
ibadah kepada Allah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah
istiqomah dalam mengerjakan perintah-perintahnya dan menjauhi
larangannya."
"Mengerjakan
sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara’ berarti menuju jalan kebahagiaan
baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Dan hendaklah kamu merasa takut jika kamu
berpisah dengan orang-orang yang ahli di bidang agama."
"Keluarlah
dari dirimu dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah.
Patuhilah kepada perintah-Nya dan larikanlah dirimu dari larangan-Nya, supaya
nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar. Untuk membuang
nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang melawannya dan jangan
menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun
juga."
Bediuzzaman
Said Nurs :
"Penderitaan
jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan
hati, pangkal penderitaan jiwa."
"Kebersamaan
dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat
itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg."
"Menghidupkan
kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya
kehidupan."
"Seseorang
yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik.
Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari
hidup."
Others
:
Berfikir
sesaat sungguh lebih mengesankan ketimbang mengerjakan shalat sepanjang malam.
(Hasan Bashri).
Barang
siapa tidak mencintai untuk agama dan membenci untuk agama, maka ketahuilah
bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki agama. (Abu Abdilah al- Shdiq).
Berhati-hatilah
dari berteman dengan : Ulama yang bersikap tak peduli, pecinta ajaran sufi yang
bodoh serta pemimpin-pemimpin yang lalai. (Sahl bin Abdullah).
Merenungkan
tentang nikmat Allah sungguh merupakan salah satu ibadah yang utama. (Umar bin
Abdul Azis).
Sedikit
makan, sedikit tidur, dan sedikit kesenangan merupakan ciri-ciri orang yang
dicintai oleh Allah. (Abu Bakar bin Abdullah Al-Muzani).
Siapa
yang pada hari ini hanya memikirkan dirinya sendiri maka pada esok iapun akan
memikirkan dirinya saja. Lebih dari itu, siapa yang pada hari ini memikirkan
Allah maka besok ia akan selalu memikirkan Allah pula. (Abu Sulaiman).
Bersikap
sabar kepada kawan yang berbuat jelek kepadamu sungguh lebih baik dari pada
mencacinya. mencaci lebih baik dari pada memutuskan talisilaturahmi. Dan
memutuskan tali silaturahmi lebih baik dari pada bertengkar. (Seorang Ulama).
Allah
tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat suatu paksaan, akan
tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu iman. (Sahl Ibnu Abdullah).
Ketahuilah
olehmu, sesungguhnya akal hanya merupakan sesuatu alat untuk mencapai segala
sesuatu yang hanya berhubungan dengan hamba atau manusia, bukan untuk mencapai
Allah. (Ibnu Atha).
Jika
seseorang mati dalam keadaan punya hutang, padahal orang itu mampu membayarnya
ketika masih hidup di dunia, maka kebahagiaannya akan diambil dan diberikan
kepadanya dosa orang yang di hutanginya, lalu ia dijebloskan ke neraka. Namun,
jika memang tidak mampu membayarnya, maka hanya kebaikannya saja yang diambil,
lalu diberikan kepada pihak yang dihutangi. sedang dosa si pemberi hutang tidak
diberikan kepada orang yang berhutang. (Ibnu Abdusalam).
Jika
Allah bersamamu, maka jangan takut kepada siapa saja, akan tetapi jika Allah
sudah tidak lagi bersamamu, maka siapa lagi yang bisa diharapkan olehmu? (Hasan
al Banna).
Ketahuilah
bahwa sesungguhnya ilmu yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah adalah
ilmu yang paling baik. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).
Bekerjalah
untuk keperluan makanmu. Sedang yang paling baik bagi kau yaitu bangun di
tengah malam dan berpuasa di siang hari. (Ibrahim bin Adham).
Jalan
apa saja yang ditempuh seseorang dalam mengerjakan ibadah adalah sesaat kecuali
jalan yang ditempuh oleh Muhammad SAW. Dalam pada itu, siapapun yang tidak
mengikuti petunjuk kitab suci Al-Qurán dan hadits nabi, maka janganlah ia
mengikuti pendapatku. Hal itu karena pendapatku berasal dari Qurán –Hadits.
(Imam al-Junaid).
Orang
yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin rezekinya, maka ia akan mendapat
laknat dari Allah. (Hasanal-Bashri).
Dzikir
seperti halnya jiwa dari semua amal, sedang keutamaan dan kelebihan dzikir
tidak bisa dibatasi. (AL-Qusyairi).
Barang
siapa tidak meghargai nikmat, maka nikmat itu akan diambil dalam keadaan ia
tidak mengetahuinya. (Siriy Assaqathi).
Saya
merasa heran kepada orang-orang yang mengerjakan shalat subuh setelah matahari
terbit. Lalu bagaimana mereka diberi rezeki. (Ulama Shalaf).
Para
pembuat peti jenasah mengira bahwa tidak ada yang lebih busuk melebihi mayat
orang-orang yang beriman. Bahkan diterangkan oleh Allah : Perut ulama jahat
sungguh lebih busuk baunya dari itu. (Al-Auzaí).
Dengan
pengalaman akan bertambah ilmu pengetahuannya, dengan berdzikir menyebabkan
bertambah rasa cinta dan dengan berfikir akan menambah rasa taqwa kepada Allah.
(Hatim).
Berfikir
merupakan cermin untuk melihat apa-apa yang baik dan yang buruk pada dirimu.
(Fudhail).
Ketahuilah
bahwa satu majelis ilmu bisa menghapus dosa 70 majelis yang tidak ada gunanya.
(Atha’bin Yassar).
Biasakan
hatimu untuk bertafakur dan biasakan matamu dengan sering menangis.
(AbuSulaiman ad-Darani).
Setiap
manusia hendaknya memperhatikan waktu dan sekaligus mengutamakannya. (Umar bin
Utsman al-Maliky).
Apabila
kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doá kepada Allah, tetapi disisi lain
perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara’, maka jauhilah orang itu. (Abdul
Qasim an-Nawwawi).
Kuakui
bahwa dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar, sesungguhnya rahmat Allah lebih
luas dan lebih besar dari dosa-dosaku. (Abu Nawas).
Jika
kamu berhadapan dengan gurumu, sesungguhnya secara hakikat kamu sedang
berhadapan dengan rasul. Sadar akan hal itu, maka hormatilah gurumu. (Sebagian
Ulama).
Setiap
kamu adalah pemimpin, yaitu : Pemimpin terhadap diri dan keluarganya, pemimpin
terhadap masyarakat dan bangsanya.( Mousthafaal-Gholayaini).
Berteman
dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih
baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsuya.
(Ibnu Athaillah as-Sakandari).
karena
aku merasa malu jika mengaku sebagai umatnya padahal hidupku penuh dengan
perbuatan dosa. (Muhammad Iqbal).
Hendaklah
kamu menjauhi keramaian orang banyak atau berúzlah,. Katakan demikian, karena
orang banyak bisa menyebabkan kamu berpaling dari Allah serta mendorong
kamu untuk berbuat dosa. (Sayyid Bakri al-Maliki).
Yang
disebut orang sufi, yaitu orang yang hatinya bersih dan selalu mengingat Allah.
(Basyar bin al-Harits).
Tidak
ada suatu kebahagiaan bagi ornag-orang muslim setelah mereka memeluk Islam,
seperti kebahagiaan mereka ketika itu. (Anas r.a.).
Telah
kurangkum pendapat 70 orang shiddiqin. Mereka sebagaian besar berpendapat bahwa
banyak minum bisa menyebabkan banyak tidur. (Ibrahim bin Khawwas).
Aku
tidak pernah melihat orang yang berakal, melainkan kutemukan dia takut kepada
mati dan merasa susah dengannya. (Hasan).
Aku
tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia
berpendapat salah. (Imam Syafií).
Barang
siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah
kebahagiaanpun baginya di sisi Allah. (Adh-Dhahhak).
Orang
yang cinta kepada Allah akan minum dari gelas kecintaan dan bumi menjadi sempit
baginya. Ya, dia mengenal Allah dengan penuh ma’rifat kepada-Nya, tenggelam di
samudra rindu kepada-Nya dan merasa asyik bermunajat kepada-Nya. (Asy-Syubali).
Aku
suka mendoákan saudara-saudaraku sebanyak 70 orang, dan nama-nama mereka
kusebut satu persatu dalam panjatan doáku itu. (Abu Darba).
Orang
orang terdahulu jika pergi kerumah gurunya, maka mereka senantiasa memberi
sesuatu untuk minta berkah. Bahkan mereka selalu menyenandungkan doá seperti
ini: wahai Allah!”Ampunilah semua kesalahan guruku terhadapku, dan jangan
sekalai-kali engkau menghilangkan berkah ilmunya untukku. (Sebagaian Ulama).
Jika
aku mandapat ampunan dari Allah, maka hal itu merupakan rahmat yang sangat
besar dari-Nya. Tetapi, jika sebaliknya, maka aku tidak akan mampu berbuat
apapun. (Abu Nawas).
Pangkal
dari seluruh kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah.
(Abu Sulaiman Addarani).
Orang
yang ma’rifat kepada Allah, maka ia terikat dengan cintannya, hatinya bisa
melihat dan amal ibadahnya selalu bertambah banyak kepada-Nya. (Dzinnun
al-Mishry).
Siapa
yang memenuhi hatinya dengan kewaspadaan dan keikhlasan, maka Allah akan
menghiasi badannya sebagai pembela agama dan menjadikan hadits sebagai pedoman
hidup.
Yang
disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-sungguh apa-apa yang
dibutuhkan oleh kamu dan membuang yang selain itu. (Aktssam bin Shaifi).
Orang
yang terkaya yaitu orang yang menerima pembagian Allah dengan rasa senang. (Ali
bin Husein).
Kerjakan
apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu
terletak di situ. (Musthafa al-Gholayani).
Ada dua
hal tidak tertandingi kejelekannya, yaitu: Berbuat syirik dan membuat rugi umat
Islam. Begitu pula, terdapat dua perkara yang tidak tertandingi kebaikannya,
ialah : Beriman kepada Allah, serta memberi manfaat kepada umat Islam. (Kanjeng
Nabi).
Pedagang
yang berhati lemah takkan pernah untung ataupun rugi. Malah ia rugi. Ya,
seseorang harus menyalakan api supaya memperoleh cahaya. (Jalaludin Rumi).
Aku
membaca sebagian kitab kuno, yang kandungannya ialah : Bahwasannya sebagian hal
yang dipercepat siksaannya dan tak dapat ditunda adalah amanat itu dikhianati ,
kebaikan ditutupi, keluarga diputuskan dan meninds manusia. (Kholid ar-Robaí).
Memerintah
atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan lebih baik dari pada
memerintah dan mengawasi sesuatu negeri. (Ibrahim bin Adham).
Hati-hatilah
terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat didalamnya.
Berapa banyak senda gurau anatara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian.
Dunia
adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah taqwa, dan labanya
adalah surga. (Aku Sulaiman ad-Darani).
Kehidupan
seorang mukmin ibarat matahari, terbenam di suatu wilayah untuk terbit di
wilayah lainnya. Dia selalu bersinar dan hidup serta tak pernah terbenam
selamanya. (Muhammad Iqbal).
Kejahatan
yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak ular. Kebajikan yang dibalas dengan
kejahatan adalah akhlak buaya. kebajikan yang dibalas dengan kebajikan adalah
akhlak anjing. Kejahatan yang dibalas dengan kebajikan itulah akhlak manusia.
(Nasirin).
Saya
tidak bangga dengan keberhasilan yang tidak saya rencanakan sebagaimana saya
tidak akan menyesal atas kegagalan yang terjadi di ujung usaha maksimal. (Harun
Al Rasyid)
Setiap
orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu
pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan.
(Ibnu Mas’ud)
Memohonlah
kepada Allah supaya memperbaiki hati dan niatmu, karena tidak ada sesuatu yang
paling berat untuk kau obati selain keduanya. Ketika hatimu sedang menghadap
(Allah) maka seketika mungkin untuk berpaling, maka ketika menghadap itulah
engkau harus merampasnya supaya tidak berpaling. (Uwais al Qarni/ Bahjatul
Majalis, Ibnu Abdil Barr)
Sesungguhnya
apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan
tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan
cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya. (Malik bin Dinar/Hilyatul
Auliyaa’)
Allah
SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang penciptaan-Nya yang begitu
menakjubkan, rumit, dan kompleks. Namun semua itu telah Allah SWT tundukan
untuk kita. Ini sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah)
untuk menundukan apa yang ada di langit dan di bumi. (MI)
Pelajarilah
Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah khasyah, Menuntutnya adalah
ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya
kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya
adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam
kesunyian. (Muadz bin Jabal ra)
Janganlah
kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu
sendiri karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah. (Syeikh Ibnu Athaillah
As-Sakandar)
Aku
tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu
amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku
dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah
mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan
bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku. (Hasan Al-Basri)
Kebenaran
tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran
adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus
salih. (Anisya LM)
Bahaya
kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui
batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan
adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya
pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)
Ketahuilah
bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang terluang, maka bantulah
saudaramu untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya dan jika engkau
punya tugas selesaikanlah segera” (Hasan Al-Banna)
Ketahuilah
bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala
dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan
membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan
rusak.
Takutlah kamu akan
perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu.
(Ibnu Mas’ud)
0 komentar:
Posting Komentar